Etna Khairullah : 93 Million Miles

27 August,2013 Life starts here ... 5.00 am Subuh yang dingin, keberangkatan lewat airport tanjungpinang dilepas oleh ibu couple saya, Badrul Iskandar setelah semalam kami menginap dirumahnya. Maka, perjalanan 'menemukan rumah'pun dimulai. Kami tiba di Jakarta sekitar pukul 10.00 am dengan diantar bang Zainal Bahri alumni KPN 2010 sampai di Pelabuhan Tanjongpriok JCIT Port 03. Disana sudah banyak teman-teman dari beberapa provinsi yang juga baru tiba dari provinsi masing-masing.

Siapa yang sangka, diawal pertemuan ini egocentric terhadap daerah begitu besar hingga masih ada rasa malu dan canggung untuk berkenalan dengan teman-teman sesama peserta yang berasal dari provinsi lain. Siapa sangka sebulan lagi, kami tidak akan pernah ingin Indonesia punya perbedaan, terpisah daratan dan suku. Indonesia adalah Indonesia. Dengan kami adalah pemuda yang menyatukannya dengan segala perbedaan yang kami miliki.

Setelah beberapa banyak peserta perwakilan provinsi yang datang kemudia melakukan registerasi peserta kami menaiki kapal KRI Makassar 590 dan berkumpul di tank deck, bagian terbawah dari kapal. Kemudian selanjutnya diadakan pembagian kamar kepada semua peserta. Kamar saya di G-13. Kamar ini akan menyimpan banyak cerita yang luar biasa, persahabatan, kekeluargaan, persaudaraan dan percintaaan! Meskipun telah masuk ke kapal, tetapi kami belum resmi menjadi penumpang di kapal ini.

Esoknya akan di adakan upacara pembukaan LNRPB/KPN (Lingtas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara) dalam rangka Sail Komodo Tahun 2013 masih bertempat di pelabuhan Tanjung Priok. Upacara ini di komandoilangsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Ada 4 KRI yang akan ikut serta dalam pelayaran ini. Namun, 3 kapal lainnya Yaitu KRI Banda Aceh, KRI Surabaya dan KRI Dr Soeharso menempuh jalur/rute yang berbeda dengan rute kapal yang kami naiki, yaitu KRI Makssar 590.

Kegiatan LNRPB/KPN dalam Sail Komodo Tahun 2013 ini menggunakan KRI Makassar (590) milik TNI Angkatan Laut. Rute perjalanannya adalah: Jakarta-Bali-Labuhan Bajo-Kupang-Pulau Komodo-Labuhan Bajo-Bali-Jakarta. KRI Makassar mengangkat jangkar dari pelabuhan Tanjung Priok dan bersiap berlayar menuju rute selanjutnya, yaitu Denpasar Bali pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB. Kebiasaan yang sering dilakukan pada saat kapal akan berlayah dan berlabuh adalah melakukan peran parade pada sisi lambung kanan dan kiri kapal. Tetapi karena itu adalah hari pertama kami belum diajarkan untuk melakukan peran parade pada saat kapal akan berlayar. Dalam perjalanan KRI Makassar berlayar menuju Bali, kapal melewati bagian utara Laut Jawa dan menempuh perjalanan yang memakan waktu sekitar 2 hari.

Pada tanggal 31 Agustus 2013 kapal tiba di perairan Tanjung Benoa, Denpasar Bali pada pukul 08.00 WITA. Kapal merapat di dermaga Benoa Bali, dan pada tanggal 3 September 2013 setelah selesai peserta lNRPB/KPN melakukan serangkaian kegiatan didaratan, kapal berangkat untuk berlayar menuju rute selanjutnya, Kota Labuhan Bajo, NTT. Berlabuhnya kapal KRI Makassar di Labuhan Bajo tidak dalam waktu yang lama karena tujuan kapal adalah untuk menurunkan beberapa kendaraan berat yang tidak akan dipakai dalam beberapa hari kedepan. Setelah menurunkan beberapa kendaraan berat pada keesokan harinya kapal kembali berlayar menuju Kupang. KRI Makassar tiba di Kota Kupang pada tanggal 6 September 2013 pada pukul 10.00 WIT.

Cuaca pada saat itu sangat cerah dan sangat terasa panas. Meskipun begitu kami merasa gembira karena ketika kapal akan mulai merapat, sejauh mata memandang ke kedalaman laut di sekitar pelabuhan, tampak sangat jernih hingga terlihat seluruh terumbu karang yang masih terawat dan terjaga dengan baik. Sama seperti ketika kapal menepi di pelabuhan Benoa Bali dan Labuhan Bajo. Alangkah indahnya jika semua pelabuhan yang ada di Indonesia dapat tetap berfungsi sebagai media transportasi tetapi juga dapat menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup mahluk laut di sekitarnya.

Setelah hampir sekitar 5 hari kapal menepi di Pelabuhan Lantamal VII Kota Kupang, akhirnya KRI Makassar dan seluruh peserta mengucapkan salam perpisahan kepada kota yang indah serta penuh kenangan tersebut. Pukul 14.00 WIT kapal menjauh dari pantai, berlayar menuju rute selanjutnya. Suatu tempat yang juga tidak akan pernah kami lupakan untuk selamanya karena inilah salah satu tujuan kami, peserta LNRPB/KPN Sail Komodo 2013 , Pulau Komodo. Karena jarak Labuhan Bajo dengan Pulau Komodo tidak begitu jauh maka tidak menghabiskan waktu lebih dari 24 jam untuk tiba di lokasi. Meskipun telah tiba di perairan Pulau Komodo tetapi kapal tidak merapat ke pelabuhan.

Karena di Pulau Komodo tidak tersedia pelabuhan yang cukup besar untuk tempat kapal bersandar sehingga pada saat mengunjungi pulau kami diangkut dengan menggunakan 3 buah kapal kecil lainnya jenis CLPV milik KRI Makassar 590. Peringatan Acara Puncak Sail Komodo 2013 pada tanggal 14 September tidak dapat menahan kami untuk berlama-lama di perairan Pulau Komodo karena pada keesokan harinya kami harus telah tiba kembali di perairan Kota Labuhan Bajo. Bukan hanya peserta LNRPB/KPN yang juga ikut serta dalam acara puncak ini tetapi seluruh personel TNI AL dan kapal kebanggaan kami KRI Makassar 590 juga akan menjadi bagian dari acara tersebut, oleh karena itu kami harus bersiap-siap dan tiba di Labuhan Bajo pada keesokan harinya.

Visit my personal blog for more stories :)

93 Million Miles (part 2)

93 Million Miles (part 3)

93 Million Miles (part 4: finale)

PCMI Kepri

No comments:

Post a Comment