Lenny Lim: “Mengenal AIYEP”



Program AIYEP dimulai ketika saya dan 17 pemuda pemudi bertemu di Jakarta untuk melakukan Pre Departure Training (PDT) selama 1 minggu. Kami diberikan materi materi terkait program yang bakal dijalani. Tidak lupa kami berlatih untuk persiapan pertunjukan seni yang nanti akan dibawakan. PDT diakhiri dengan audiensi ke kantor Menpora untuk bertemu pak Andi Mallarangeng dan juga pertunjukan seni paling pertama di depan publik yakni di kantor kedutaan australia di jakarta.
Keesokan harinya kami telah tiba di Bribane Australia (Ps: setiap tahun daerah yang dikunjungi akan berubah ubah). Masih ada 1 minggu lagi untuk orientasi bersama Mr. Deane dari The Communication Network yang menjadi EO kami selama di Australia. Kami berada di Brisbane (fase kota) selama kurang lebih 3 minggu, 1 minggu di Noosa untuk
Mid-visit Break dan 3 minggu di Roma (fase desa). Kegiatan yang kami lakukan antara lain:
1. Host Family
Masing masing peserta tinggal bersama orang tua angkat. Ada kalanya satu orang tua angkat mendapatkan 2 peserta AIYEP. Ada juga yang hanya 1 seperti saya. Ini pertama kalinya saya punya orang tua angkat bule. Meraka pun tidak kalah excitednya dengan kita. Di Hari hari pertama, saya masih merasa canggung mengikuti segala ”aturan” dalam
keluarga. Misalnya saja kebiasaan mandi orang Australia yang hanya beberapa menit dan itupun harus meninggalkan toilet dalam keadaan kering dan rapi seperti semula. Tetapi itu mereka lakukan atas dasar rasa peduli terhadap penghematan air. Lama kelamaan saya pun menjadi terbiasa. Banyak hal positif yang dapat dipelajari dari mereka.
Contohnya mereka sangat disiplin dan menghargai waktu. Makan malam menjadi momen yang paling saya tunggu karena kita saling menanyakan kegiatan di hari itu dan bercanda bersama. Dari kebersamaan ini, kita dapat mengetahui kebiasaan kebiasaan mereka dan begitu juga sebaliknya. Seperti orang Indonesia sangat suka sambal, orang Australia suka BBQan, alpukat di Indonesia adalah buah bukan sayur dan lain sebagainya.

2. Work Placement
Untuk menentukan tempat magang, kita akan diberikan kuesioner mengenai tempat kerja yang diinginkan maupun hal apa saja yang ingin kita pelajari. Kita dapat memilih sesuai beckground pendidikan maupun minat kita. Tidak semua tempat magang akan menerima kita sehingga kita harus bisa benar benar berbesar hati. Magang kerja dilaksanakan setiap hari selasa – jumat sesuai jam kerja yang berlaku (biasanya jam 8-5 sore). Karena ini magang, kita tidak mendapatkan gaji /upah.
3. Pertunjukan seni / Culture Performance
Pertunjukan seni dilakukan pada hari senin sesuai jadwal yang telah diberikan. Tetapi bisa juga dalam satu minggu ada 2 kali melakukan pertunjukan. Misalnya ada acara khusus maupun permintaan dari orang lain. Kebanyakan pertunjukan seni diadakan di sekolah sekolah. Adapun materi yang ditampilkan tergantung dr masing angkatan. Yang jelas selalu ada tari saman di tiap penampilan
4. Courtesy Call
Courtesy call adalah kunjungan resmi ke pemerintahan maupun pemangku kepentingan yang terkait dalam program AIYEP seperti ke kantor Menpora, Kantor gubernur, konsulat jendral RI dan sebagainya. Yang menarik jika kita melakukan Courtesy call di Australia, suasananya terasa tidak begitu formal. Acara pun berlangsung singkat dan padat. Setelah itu, diadakan coffee break dimana kita langsung dapat berbaur dengan orang orang penting tersebut.
Setelah fase Australia selama kurang lebih 2 bulan berakhir, saatnya kami dipertemukan dengan 18 pemuda pemudi Australia. Dengan ini lengkaplah sudah 1 angkatan utuh Aiyep 2010-2011.
Fase Indonesia tidak jauh beda dengan yang saya paparkan diatas. Fase kota ada di Kendari – Sulawesi Tengah dan fase desa di Wakatobi. Bedanya fase desa yang pertama kali diadakan. Di Fase desa tersebut tidak ada work placement namun diganti dengan community development (pemberdayaan masyarakat). Ibaratnya KKN jika kita kuliah. Kita pun terbagi bagi dalam beberapa divisi sesuai minat masing masing agar dapat fokus dalam satu bidang.
Di fase indonesia kita dipasangkan dengan 1 orang peserta dari Australia (sesama jenis) atau yang kita sebut counterpart. Layaknya pasangan sungguhan, kemana mana kita nyaris selalu bersama. Di fase kota di Indonesia, ketika magang pun kita berada dalam satu kantor. Ini cara yang sangat efektif untuk saling mengenal cara hidup orang Australia. Kita punya banyak waktu untuk berdiskusi dan bercerita mengenai pribadi masing masing dan juga tentu membantu mereka jika kesulitan dalam berbicara bahasa indonesia maupun memahami tentang budaya indonesia.

PCMI Kepri

2 comments:

  1. Maaf nih komen dikit, kendari itu sulawesi tenggara mba, bukan sulawesi tengah,hehehhe

    ReplyDelete
  2. aduw..aduwh...wakatobi
    tu bagian dari provinsi sulawesi tenggara,kota kendari sebagai ibu kota
    provinsi...:-D jangan salah lagi yach..

    ReplyDelete